🌫️ Apakah Akibat Munculnya Pengakuan Satu Bangsa Dalam Sumpah Pemuda

Berikutikrar yang dibacakan dalam Kongres Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928: Pertama, Kami Putra-Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Kedua, Kami Putra-Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Ketiga, Kami Putra-Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. 19 Salah satu implementasi semangat Sumpah Pemuda dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika adalah answer choices. A. Pemuda dan seluruh rakyat Indonesia yang segolongan bersatu demi kemajuan bangsa. B. Pemuda dan seluruh rakyat Indonesia harus menjadikan kemajemukan adat dan budaya sebagai perbedaan. Dalamperkembangan selanjutnya organisasi-organisasi pemuda ini melebur diri menjadi Indonesia Moeda dalam kongres di Solo pada tanggal 28 Desember 1930 sampai dengan 2 Januari 1931.Organisasi ini sudah ini sudah mempunyai tujuan yang jelas yaitu untuk lebih memperkuat persatuan dikalangan pemuda dan membangkitkan keinsyafan pada mereka MenurutnyaMotto pentingnya dalam Sumpah Pemuda adalah “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa- Indonesia”, yang akhirnya menjadi catatan penting dalam peran pemuda pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau lahir pada 33 Februari 1905, Soegondo kemudian wafat di Yogyakarta pada 23 April 1978. Mr. Sunario Sastrowardoyo ReadPaper. MENGGALI MAKNA YANG TERKANDUNG DI DALAM IKRAR SUMPAH PEMUDA 15.44 | Author: Syukrul Hamdi Karya: Syukrul Hamdi Bukan hanya karya sastra berupa puisi saja yang berhak dan memiliki makna jika dilihat dari struktur dan sistem ketandaan yang menyusunnya. Ikrar sumpah pemuda yang menjadi salah satu alat pemersatu bangsa RangkumanSejarah Peminatan kelas XI sem 2. SEJARAH PEMINATAN. By : Tria Novanda Putri. 1. Penyebab umum PD 1. PD I terjadi akibat konflik antara Jerman dan Prancis, Jerman dengan Inggris, Jerman dan Rusia, serta Rusia dan Austria. 1) Pertentangan antara Jerman dengan Prancis. Terjadi pada tahun 1870-1871 karena perebutan hegemoni di daratan Berdasarkanpada apakah notasi bahasa pemrograman lebih “dekat” ke mesin atau ke bahasa manusia, maka bahasa pemrograman dikelompokkan atas dua macam : dalam satu kesatuan, satu kehendak dan satu jiwa. Pada tahun 1928, lahirlah Sumpah Pemuda yaitu golongan pemuda yang menghendaki persatuan, bertujuan mencanangkan cita-cita Sejarahsumpah pemuda dilatarbelakangi oleh munculnya dorongan untuk bersatu dalam diri pemuda Indonesia. Bagaimana tidak, sejak zaman dahulu bangsa kita terpecah belah akibat perbedaan suku, agama, dan ras/golongan. mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia Sumberfoto: suara.com. Setiap 28 Oktober, kita memperingatinya sebagai hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia atas peran pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan. Peristiwa 93 tahun lalu itu, yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda, merupakan upaya mempersatukan kekuatan bangsa Indonesia yang majemuk di tengah upaya kolonial Belanda dalam PerhimpunanPelajar Indonesia memprakarsai Kongres Pemuda II pada tanggal 27 – 28 Oktober yang dihadiri oleh berbagai perhimpunan pemuda di seluruh Indonesia. Sidang ketiga dari kongres tersebut menghasilkan sebuah ikrar yang diucapkan para pemuda yaitu Sumpah Pemuda (Sugiono 2012). Sumpah Pemuda merupakan awal dari kebangkitan Merekahanya ingin mencapai satu tujuan yaitu merdeka. Sumpah Pemuda Tahun 1928 merupakan suatu keputusan yang lahir dari berbagai diskusi dan pembicaraan panjang para pemuda Indonesia pada waktu itu, yang merupakan cikal bakal berdirinya Republik Indonesia. Oleh karena itu, pemuda sebagai calon pemimpin dan pelaku bangsa kedepan harus mampu Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.” Hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan dalam satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 ZIWu. Jakarta - Sumpah pemuda merupakan momen penting bagi sejarah bangsa Indonesia. Momen tersebut menjadi penanda komitmen tegas untuk arah perjuangan bangsa, yang diikrarkan oleh para pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Isi teks sumpah pemuda itu sangat menarik untuk kita gali peran pemuda Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan, tentu harus dimaknai oleh suatu bangsa. Alhasil dengan adanya peritiwa bersejarah itu, maka setiap tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai "Hari Sumpah Pemuda".Nah, detikers sudah tahu belum isi teks sumpah pemuda yang diikrarkan oleh para pemuda bangsa? kalau belum, simak isi teksnya di bawah ini ya!"Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.""Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yanng satu, bangsa Indonesia.""Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia."Seperti dikutip dari e-modul Kemendikbud "Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Paket A Setara SD/MI Kelas VI" karya Suci Fajar Rizky, tiga ikrar teks sumpah pemuda tersebut, memiliki makna dalam persatuan pertama bertanah air satu, "Tanah air Indonesia", hal ini menunjukan tentang semangat persatuan yang tinggi para pemuda dalam untuk memperjuangkan ikatan bangsa kedua yang menyatakan berbangsa yang satu, "Bangsa Indonesia". Satu Menggambarkan makna dari semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" yang artinya, berbeda-beda tapi tetap adalah banyaknya keberagaman agama, budaya, adat istiadat, dan suku yang ada, namun tetap menjadi satu kesatuan dalam ikatan Bangsa ketiga yang menyatakan menjunjung bahasa persatuan, "Bahasa Indonesia". Menandakan bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mempersatukan bangsa. Seperti diketahui bangsa kita memiliki suku dengan bahasa daerah yang sangat beragam. Dengan adanya Bahasa Indonesia, dapat menjadi alat komunikasi dalam Sumpah PemudaBerikut merupakan sejarah dari sumpah pemuda, bersumber dari buku "Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan" karya Lukman Surya Saputra, Ida Rohayani, dan semangat pemuda bangsa Indonesia ini ditandai dengan berdirinya Boedi Oetomo 1908, yang mendorong munculnya berbagai organisasi pemuda lainya seperti Trikoro DharMmo TK 1915 kemudia TK berubah nama menjadi Jong Java 1918, Jong Sumateranen 1917, Jong Ambon 1918, Jong Minahasa 1918, Jong Celebes 1919, Sekar Rukun 1919, Jong Bataks Bond 1925, dan Jong Betawi 1927.Berbagai organisasi pemuda di atas, kemudian mengadakan kongres pemuda. Tujuan diadakannya kongres pemuda Indonesia adalah untuk memajukan paham pemersatu bangsa dan mempererat hubungan antara pemuda dengan bangsanya. Kongres pemuda ini lah yang mendorong lahirnya Sumpah Pemuda I 1926Kongres pemuda I diselenggarakan di Yogyakarta, dalam kongres ini pemuda berhasil merumuskan dasar-dasar keputusan, dalam dua kesepakatan itu antara laina. Cita-cita semua pemuda Indonesia, untuk memerdekakan Perkumpulan pemuda dijadikan upaya untuk mengumpulkan persatuan organisasi pemuda dalam satu Pemuda II 1928Kongres pemuda II digagas oleh oleh Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia PPPI, dan dihadiri oleh berbagai wakil dari organisasi pemuda II ini diselenggarakan dalam tiga sesi di tiga tempat berbeda, diantaranyaRapat pertama diselenggarakan pada 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond KJB. Ketua PPPI Sugondo Djojopoespito, dalam sambutannya mengungkapkan harapan dengan adanya kongres ini, dapat memperkuat semangat persatuan para pemuda. Setelah itu, dilanjutkan dengan uraian dari Moehammad Yamin, yang menyebutkan lima faktor yang bisa memperkuat hubungan persatuan pemuda Indonesia, yakni sejarah, bahasa, hukum adat-istiadat, pendidikan, dan kedua diselenggarakan pada 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop. Rapat kedua diisi oleh Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, dengan memfokuskan bahasan mengenai masalah pendidikan. Rapat ini menegaskan bahwa setiap anak haruslah mendapat pendidikan kebangsaan, dan juga didikan secara ketiga, diselenggarakan di Gedung Indonesische Clubgebouw. Rapat ini diisi oleh Sunario sebagai pembicara, yang menjelaskan tentang pentingnya nasionalisme dan merupakan nama-nama panitia dari acara rapat kongres pemuda Ketua Soegondo Djojopoespito PPPI Wakil Ketua Djoko Marsaid Jong Java Sekretaris Moehammad Yamin Jong Sumateranen Bond Bendahara Amir Sjarifuddin Jong Bataks Bond Pembantu Djohan Mohammad Tjai Jong Islamieten Bond, R. Katja Soengkana Pemoeda Indonesia, Senduk Jong Celebes, Johanes Leimena Jong Ambon, dan Rochjani Soe'oed Pemoeda Kaoem BetawiRumusan isi teks Sumpah Pemuda ditulis oleh Moehammad Yamin, dan pada momen Sumpah Pemuda juga, untuk pertama kalinya lagu kebangsaan Indonesia Raya karya Supratman, diperdengarkan dan dipublikasikan dalam surat kabar Sin itu tadi penjelasan tentang isi teks Sumpah Pemuda lengkap dengan makna dan sejarahnya. Semoga bisa membangkitkan semangat persatuan bangsa detikers ya! Simak Video "Kala Pelanggar Lalin di Bogor 'Dihukum' Baca Sumpah Pemuda" [GambasVideo 20detik] pal/pal Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. 28 Oktober 1928 memberi arah baru dalam perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan. Perjuangan yang awalnya bersifat lokal menjadi nasional dengan adanya persatuan diantara pemuda. Peristiwa penting Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tahun banyak memberi pelajaran penting bagi bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda sendiri merupakan pemersatu bangsa, jadi tidak berlebihan jika Sumpah Pemuda disebut sebagai peristiwa besar dan penting bagi bangsa juga Makna Sumpah Pemuda, Apakah Masih Diingat?Ada beberapa latar belakang terjadinya Sumpah pemuda. Masing-masing latar belakang saling berkaitan satu sama lain. Berbagai latar belakang tersebut menjadikan berkembangnya pergerakan nasionalisme. Inilah yang menjadi periode penting dalam sejarah pejuangan bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda adalah puncak dari perjuangan untuk mempersatukan bangsa Indonesia. Berikut beberapa latar belakang munculnya Sumpah Pemuda Politik Etis Pada awal abad 19 Indonesia dikuasai majunya perekonomian Eropa dan Tionghoa. Karena persaingan ekonomi itu Belanda membuat berbagai kebijakan. kebijakan itu membuat rakyat Indonesia ditindas dan dipekerjakan tanpa bayaran. Sehingga terjadi pemberontokan di sejumlah daerah. Kebijakan kolonial Belanda itu pun mendapatkan kritikan keras dari politikus dan cendekiawan Belanda. Karena kritikan itu kemudian dikeluarkan kebijakan Politik Etis. Politik Etis adalah kebijakan balas budi yang dibuat oleh pemerintah Belanda untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Politik Etis ini menyasar balas budi dalam 3 bidang yaitu PendidikanPertanianPerpindahan pendudukBidang pendidikan membuka wawasan yang luas bagi pemuda Indonesia. Pemuda terpelajar adalah orang-orang yang membawa ide pada kesadaran berbangsa. Pemuda terpelajar inilah yang memelopori lahirnya kebangkitan nasional di Indonesia. Sejak mendapatkan pendidikan, pemuda Indonesia semakin sadar akan kerjasama membangun prinsip hidup Media CetakMedia cetak ikut mengambil bagian dalam menggerakkan ide-ide kemajuan. Media cetak memacu berkembangnya ideologi dan pergerakan kebangsaan. Adanya surat kabar yang terbit saat itu mempercepat berkembangnya semangat nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia. Kemunculan Berbagai Organisasi KepemudaanSerikat Dagang Islam menjadi pelopor munculnya organisasi kepemudaan. Serikat Dagang Islam kemudian mulai muncul diberbagai daerah di Indonesia. Pada tahun yang sama, organisasi Budi Utomo juga terbentuk. Organisasi Budi Utomo inilah yang sejalan dengan organisasi para pemuda. Sehingga para pemuda memperjuangkan aspirasinya. Majunya pendidikan bagi bangsa Indonesia, perlahan merubah nasib bangsa Indonesia. Pemuda generasi inilah yang berperan penting dalam tumbuhnya kesadaran nasional. Sehingga terbentuknya pergerakan para pemuda melalui bermacam-macam organisasi. Sejak itulah para pemuda semakin sadar akan kerjasama membangun prinsip hidup satu juga Jejak Tan Malaka dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928Perkumpulan para pemuda dari berbagai daerah kemudian berupaya menjalin kerjasama melalui Kongres Pemuda I. Kongres Pemuda I diselenggarakan pada 30 April sampai 2 Mei tahun 1926 di Batavia. Keputusan kongres pertama ini menghasilkan pada rumusan resolusi. Namun resolusi itu gagal disepakati karena belum bulatnya pandangan tentang bahasa Melayu yang diusulkan Mohammad Yamin sebagai bahasa Pemuda II adalah kelanjutan dari kemufakatan Kongres Pemuda I. Kongres Pemuda II diselenggarakan di Batavia pada 27-28 Oktober pada tahun1928 di tiga lokasi berbeda. Pada hari pertama Kongres Pemuda II dilaksanakan di Gedong Katholieke Jongenlingen-Bond. Hari kedua Kongres Pemuda II dilaksanakan di Oost Java Bioscoop Koningsplein Noord. Sementara penutupannya dilaksanakan di Indonesische Clubgebouw. Saat itulah pemikiran para pemuda tak bisa dibendung lagi. Para pemuda itu bertekad dalam ikrar yang dihasilkan dari Kongres Pemuda darah yang satu, Tanah Air yang satu, Bangsa Berbahasa Satu, Bahasa latar belakang munculnya Sumpah Pemuda, dan bangkitnya pergerakan nasional yang diusung para pemuda bangsa Indonesia. Sehingga kita kenal sebagai Sumpah Pemuda. Lewat Sumpah para pemuda, Indonesia mulai memberontak penjajahan untuk membangun kemerdekaan. Dari sanalah kesadaran rakyat akan nasionalisme dan kebangsaan Indonesia menggelora. Peristiwa ini menjadi landasan utama mendirikan bangsa dengan banyak juga Makna Sumpah Pemuda, Anak Muda Berjiwa PatriotismeMelalui pergerakan ini bangsa bersatu dan menghilangkan sekat, suku, etnis, bahasa hingga agama. Ikrar Sumpah Pemuda itulah yang dikumandangkan pada 28 Oktober 1928 silam. Ikrar ini merupakan sejarah penting sebagai tonggak pergerakan nasional bangsa Indonesia. Semua menjadi lebur bersatu dalam satu tujuan melawan kolonialisme, dan memperjuangkan kemerdekaan. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya › Opini›Sumpah Pemuda dan Kebersamaan ... Apa yang dilakukan para pemuda/pemudi ini merupakan tonggak sejarah penting guna menegaskan kesatuan Indonesia yang sangat berbineka itu. Gaung sumpah itu melampaui ruang dan waktu. Kompas Didie SWOktober merupakan bulan bersejarah bagi bangsa Indonesia. Mengapa? Karena pada bulan ini, tepatnya 28 Oktober 1928, para pemuda/pemudi Indonesia mengikrarkan sumpah terkenal, ”Sumpah Pemuda” yang berbunyi, Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa pemuda/pemudi ini adalah pemuda/pemudi daerah-daerah yang kebanyakan berdomisili di Jakarta dulu Batavia, tetapi memang mewakili daerah di Indonesia, karena untuk mendatangkan dari daerah-daerah tidaklah mudah pada waktu itu, disebabkan alat transportasi yang masih langka. Toh, mereka mewakili berbagai suku, etnis, dan agama. Apa yang dilakukan para pemuda/pemudi ini merupakan tonggak sejarah penting guna menegaskan kesatuan Indonesia yang sangat berbineka itu. Gaung sumpah itu melampaui ruang dan tegas para pemuda/pemudi yang hidup di tengah-tengah penguasa kolonialis dan imperialis pada waktu itu memberikan inspirasi dan energi yang tidak habis-habisnya bagi perjuangan-perjuangan belakangan yang mengidam-idamkan terwujudnya negara dan bangsa Indonesia, bebas dari penindasan kolonialisme dan imperialisme sumpah itu melampaui ruang dan itu baru terwujud ketika Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Yang diumumkan kepada dunia dalam peristiwa sangat bersejarah itu bukan hanya berdirinya sebuah negara, melainkan juga terciptanya sebuah bangsa saja Sriwijaya dan Majapahit dapat disebut sebagai ”proto bangsa Indonesia”, tetapi belum bisa disamakan dengan hakikat bangsa yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 yang secara jelas menegaskan kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, dan karena itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan untuk tiba pada tahap ini tidaklah mudah. Tidak ada jalan mulus. Para pendiri bangsa kita berjuang keras, bukan saja untuk merdeka, tetapi juga untuk mempersatukan ”gerombolan manusia” yang terserak-serak di Nusantara dengan keberbagaian suku, etnis, dan agama. Ketidakmudahan itu dapat kita telusuri dalam buku-buku FOTO/FRANSISCO CAROLIO Warga mengikuti upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kampung Sejahtera, Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis 28/10/2021. Upacara peringatan 93 tahun Sumpah Pemuda tersebut diikuti warga dengan menggunakan pakaian bisa mengacu misalnya kepada pidato Bung Karno di depan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan pada 1 Juni 1945 yang belakangan dikenal sebagai ”Pidato Lahirnya Pancasila”. Setidak-tidaknya terdapat dua golongan besar waktu itu, yaitu Islam yang memperjuangkan Islam sebagai dasar negara, dan kebangsaan yang ingin mewujudkan sebuah negara kebangsaanSetelah berbicara tentang bangsa dengan mengutip Ernest Renan dan Otto Bauer, Soekarno menegaskan perlunya persetujuan paham, yaitu filosofische grondslag dan Weltanschauung yang ”kita semua setuju”. Bung Karno menegaskan, kita mendirikan negara Indonesia merdeka bukan untuk satu orang, bukan untuk satu golongan. Itulah sebuah negara kebangsaan, nationale staat, suatu negara yang sifatnya ”semua buat semua”, negara yang disepakati bersama baik oleh golongan Islam, maupun oleh golongan catatan sejarah, pidato ini menjadi bahan penting di dalam diskusi-diskusi Panitia Sembilan guna merumuskan dasar negara. Hasilnya adalah Piagam Djakarta 22 Juni 1945 di mana susunan sila-sila yang diusulkan Bung Karno mengalami juga Perwujudan Nyata PancasilaSila Ketuhanan yang tadinya berada pada akhir dari sila-sila lain ditempatkan sebagai sila pertama. Sila itu mendapat tambahan anak kalimat, ”dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Tetapi rumusan ini mengalami perubahan signifikan setelah adanya keberatan dari tokoh-tokoh Indonesia timur yang merasa terdiskriminasi dengan rumusan 17 Agustus 1945 sore hari, Bung Hatta menerima telepon dari Tuan Nishijima, pembantu Admiral Maeda, menanyakan kesediaan beliau untuk menerima seorang opsir Kaigun Angkatan Laut Jepang yang menguasai Indonesia timur waktu itu.Opsir itu mengemukakan pesan dari tokoh-tokoh Indonesia Timur tentang anak kalimat tersebut. Menurut catatan Bung Hatta, opsir itu mengatakan ”Mereka maksudnya tokoh-tokoh itu mengakui bahwa bagian kalimat itu tidak mengikat mereka, hanya mengikat rakyat yang beragama Islam. Tetapi tercantumnya ketetapan seperti itu dalam suatu dasar yang menjadi pokok Undang-Undang Dasar, berarti mengadakan diskriminasi terhadap mereka golongan minoritas. Jika diskriminasi itu ditetapkan juga, mereka lebih suka berdiri di luar Republik Indonesia.”KOMPAS/AGUS SUSANTO Relief Sejarah Perjuangan Pemuda di Museum Sumpah Pemuda di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Kamis 28/10/2021. Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hilmar Farid memberikan piagam penghargaan kepada Yanti Silman dan keluarga selaku ahli waris yang telah menghibahkan lahan Museum Sumpah Pemuda dan menyerahkan sertifikat tanah kepada negara melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI pada 18 Agustus 1945, anak kalimat itu dicoret dan diganti dengan ”Ketuhanan Yang Maha Esa”. Tentu semua peristiwa ini terjadi karena adanya visi yang jelas tentang masa depan Indonesia merdeka, baik dari tokoh-tokoh kebangsaan maupun tokoh-tokoh Islam. Indonesia merdeka tidak mengenal diskriminasi di antara nilai PancasilaKata-kata Bung Karno bahwa Indonesia adalah ”semua untuk semua”, ”bukan hanya untuk satu orang”, ”bukan hanya untuk satu golongan” diwujudnyatakan dengan tindakan ini dan dirumuskan dengan jelas dalam Konstitusi. Bahkan Indonesia merdeka tidak mengenal dikotomi ”mayoritas” dan ”minoritas” di dalam berbagai proses pengambilan keputusan. Semua warga negara setara di depan Konstitusi dan di depan ketika Konstitusi 18 Agustus 1945, di mana di dalamnya tercantum rumusan final Pancasila kita sepakati, kita menegaskan dan meneguhkan bahwa kita, Indonesia sungguh adalah satu nusa, satu bangsa, satu bahasa, tanpa terjebak dalam jebakan-jebakan primordial seperti suku, agama, ras dan golongan. Ini mempunyai implikasi luas dan juga Gambaran Manusia PancasilaDi dalam Indonesia merdeka itu tidak akan ada lagi ucapan-ucapan dan tindakan-tindakan yang mengesankan kita masih terkotak-kotak. Ucapan dan tindakan itu tidak boleh lagi dilakukan baik oleh warga biasa, maupun atau lebih-lebih para pemimpin bangsa formal, nonformal, informal, dan para pejabat negara. Mereka tidak boleh terjebak dan tertawan dalam cara pikir dan cara tindak sektarian dan saja, semua lembaga negara, kementerian, non-kementerian mestilah dilihat sebagai milik seluruh bangsa Indonesia, dan karena itu siapa pun berhak memimpinnya asal saja memenuhi berbagai kriteria juga dengan anggaran belanja yang dikeluarkan oleh lembaga tersebut adalah untuk semua rakyat Indonesia, bukan hanya untuk golongan tertentu. Tentu tidak elok kalau ada pejabat negara yang mengklaim sebuah kementerian dan/atau lembaga negara lainnya sebagai diperuntukkan hanya bagi golongannya sendiri, kendati mungkin ada latar belakang sejarah yang mengindikasikan itu. Tetapi ketika kita sudah menegaskan kesatuan kita sebagai bangsa yang satu, maka klaim-klaim seperti itu menjadi dalam Indonesia merdeka itu tidak akan ada lagi ucapan-ucapan dan tindakan-tindakan yang mengesankan kita masih terkotak-kotakSaya teringat yang dikatakan Bung Hatta, ketika rumusan dalam draf Konstitusi tentang syarat seorang presiden harus beragama Islam dicoret. Kurang-lebih beliau mengatakan, kalau bangsa Indonesia mayoritas beragama Islam, maka sudah dapat dipastikan yang bakal terpilih sebagai presiden adalah seorang Muslim. Jadi apa gunanya rumusan yang terkesan diskriminatif seperti itu dicantumkan di pencoretan itu, saya sebagai seorang Kristen berhak menjadi presiden. Soal terpilih atau tidak, itu soal lain, tetapi hak saya tidak dimatikan sebelum bertumbuh. Indonesia benar-benar merupakan sebuah negara modern yang tidak sekadar mendasarkan pilihannya hanya pada sentimen-sentimen yang bersifat Andreas A YewangoeMaka di dalam mengingat dan merenungkan secara mendalam Sumpah Pemuda, yang kemudian terejawantahkan dalam nilai-nilai Pancasila, kita diingatkan terus-menerus untuk terus mengarusutamakan nilai-nilai itu, untuk terus menonjolkan kebersamaan, dan tidak terjebak dalam sikap mementingkan kepentingan golongan. Tuhan menyertai bangsa A Yewangoe, Anggota Dewan Pengarah BPIP EditorSri Hartati Samhadi, yohaneskrisnawan

apakah akibat munculnya pengakuan satu bangsa dalam sumpah pemuda